
Gorontalo — Kantor Wilayah Kementerian Hukum Gorontalo melalui Divisi Pelayanan Hukum kembali memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang Kekayaan Intelektual (KI) dengan mengikuti Pembelajaran Daring Edukasi Kekayaan Intelektual Modul Komersialisasi yang diselenggarakan oleh Direktorat Kerja Sama, Pemberdayaan, dan Edukasi, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai hari ini 24 hingga 26 November 2025 melalui platform Zoom Meeting.
Kegiatan resmi dibuka dengan sambutan oleh Direktur Kerja Sama, Pemberdayaan, dan Edukasi, Yasmon, yang menekankan pentingnya peningkatan kompetensi analis KI dalam memahami analisis pasar, audit dan valuasi KI, serta penyusunan kontrak lisensi dan transfer teknologi. Beliau menegaskan bahwa kompetensi ini merupakan fondasi penting dalam mendorong komersialisasi KI yang lebih optimal di daerah.
Sebagai pemateri utama, Arief Sudarsono, Kepala Subdirektorat Pengelolaan Kawasan Sains dan Teknologi UGM, membawakan materi melalui dua sesi pemaparan yang masing-masing ditutup dengan diskusi kelompok (FGD).
Pada sesi pertama, ia mengulas konsep dasar komersialisasi KI dan metodologi analisis pasar. Pemaparan tersebut menyoroti pentingnya riset pasar, evaluasi potensi, serta strategi pemasaran sebagai instrumen awal dalam menentukan kesiapan sebuah KI untuk dikomersialkan.
Sementara sesi kedua berfokus pada Strategi Bisnis Komersialisasi KI. Pemateri menjelaskan bahwa sebuah inovasi dapat mencapai nilai ekonomi apabila ditopang strategi bisnis yang terukur, kesiapan administrasi, serta pemahaman mendalam terhadap dinamika pasar dan kebutuhan industrinya.
Dari Kanwil Kemenkum Gorontalo, kegiatan ini diikuti oleh dua analis KI yaitu Rianingsih Kasim dan Jayantri Ribunu, sebagai bagian dari penguatan kompetensi aparatur dalam mendukung pelayanan KI yang lebih profesional dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Melalui keikutsertaan ini, Kemenkum Gorontalo berharap peningkatan kapasitas SDM dapat berkontribusi pada pengembangan ekosistem KI yang lebih maju, mendorong hilirisasi inovasi, serta memperluas potensi komersialisasi KI di daerah.

