Gorontalo - Kantor Wilayah Kementerian Hukum Gorontalo melaksanakan Rapat Koordinasi Target Kinerja dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) secara virtual pada Senin, (24/02). Rapat Koordinasi ini dihadiri Sekretaris Tim Kerja Permohonan Desain Industri DJKI, Habibah Afianti, Tim Kerja Permohonan Desain Industri DJKI, Aldiansyah, Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual (KI), Mananga P. Biantong, Analis KI, serta jajaran bidang KI, yang membahas berbagai isu penting terkait dengan pelaksanaan target kinerja pada tahun 2025.
Salah satu pokok pembahasan dalam rapat koordinasi ini adalah tentang pengembangan kawasan berbasis Kekayaan Intelektual (KI). Poin pertama yang dibahas mencakup pentingnya pembentukan Kawasan Karya Cipta dan Kawasan Desain Industri yang bertujuan untuk mendorong inovasi serta mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Dalam pembahasan ini, diberikan petunjuk teknis terkait pelaksanaan kawasan tersebut, termasuk prosedur, kriteria, dan standar yang harus dipenuhi untuk memastikan kawasan tersebut dapat berjalan dengan efektif.
Selain itu, rapat juga membahas langkah-langkah terkait pencanangan kawasan tersebut, mulai dari perencanaan, sosialisasi kepada masyarakat, hingga penyiapan fasilitas yang mendukung. Hal ini bertujuan agar kawasan berbasis KI dapat menjadi tempat yang kondusif bagi para pelaku industri kreatif.
Topik lain yang tak kalah penting yang dibahas dalam rapat ini adalah terkait dengan teknis pelaksanaan kegiatan sayembara aransemen Mars DJKI. Rapat membahas secara mendetail tentang mekanisme sayembara, termasuk syarat peserta, tata cara pengumpulan karya, serta kriteria penilaian yang akan digunakan dalam seleksi.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antara Kanwil Kemenkum Gorontalo dan DJKI dalam mencapai target kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun 2025. Diharapkan dengan adanya koordinasi yang baik, berbagai program dan kebijakan yang berkaitan dengan KI dapat dilaksanakan dengan lebih optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya di Provinsi Gorontalo.